Senin, 16 September 2013

motif BATIK Paoman Indramayu Jawa Barat


1.KEMBANG SUKET
Motif ini diangkat dari kisah disekitar masyarakat indramayu,mengingat kembang suket banyak tumbuh disekitar pekarangan rumah penduduk (suket=rumput).Tamanan ini merupakan tanaman liar,tumbuh dengan subur dan tidak memerlukan pemeliharaan.Bentuk kembsngnya kecil-kecil dan banyak.


2.KEMBANG PETE
Tanaman pete merupakan tamanan yang banyak yang tumbuh di daerah pegunungan yakni di kabupaten subang dan sumedang yang berbatasan dengan wilayah Indramayu bagiaan selatan.Buah biji pete ini banyak dikomsumsi masyarakat karena rasanya yang khas dan digemari oleh orang-orang indramayu sebagai makanan lalaban dan di buat sambel goreng.Sebagai wujud apresiasi pembatik akan kecintaan masyarakat terhadap pangan satu ini,maka dibuatlah motif kembang pete.



3. LASEM URANG
Sebagai daerah pesisir, Indramayu dikenal kaya potensi perikanannya diantaranya udang (urang dalam bahasa Indramayu). Urang berarti udang yang bentuknya kecil-kecil seperti kerang dan banyak dimakan burung atau manusia. Lasem adalah nama tempat yang banyak menghasilkan udang-udang kecil tersebut. Lasem juga merupakan daerah asal pembatikan . Terinspirasi dari cerita tersebut, maka dibuatlah motif batik Lasem Urang.



4. KERETA KENCANA
Motif ini melambangkan kendaraan khusus para jendral untuk meninjau kamp-kamp ketika berkeliling di sepanjang Wialayh Indramayu Utara, karena anggapan mereka basis Masyumi berada di daerah Babadan dan sekelilingnya. Sesampainya disana mareka berteriak sambil meniupkan slompret sebagai pertanda waktu alarm yang tujuannya untuk mengangkat harta pribumi untuk perbekalan Belanda.Istilah sekarang garong di malam hari. Itulah kisah kekejaman penjajah yang digambarkan dalam motif batik ini.




5. MERAK BERUNDING
Motif ini menggambarkan perundinga antara Belanda denan warga pribumi. Karena Tentara Belanda sering berbuat licik maka perundangan ini sering ditolak warga pribumi. Warga sudah kesal dan menderita karena kehabisan bahan pangan dan sering dirampok oleh KNIL Belanda. Ada sebagian warga yang dipaksa jadi koki/pembantu juru masak dank arena ketidakperdayaan akhirnya mengikuti semua perinta Belanda. Menyiasati kondasi tersebut, maka warga berpura-pura mau diajak berunding, padahal kaum bapak-bapak sudah menyiapkan taktik dan merencanakan peperangan diwaktu malam hari, karena belanda tidak bisa melawan waktu malam hari, dan terjadilah perang geriya. Berdasarkan latar belakang sejarah tersebut, maka dibuatlah motif Merak Berundingini.




6. MANUK DRAWES
Manuk Drawes adalah sejenis burung yang banyak beterbangan dan hinggap di sekitar rumah-rumah di Desa Babadan. Burung ini punya kebiasaan suka ngiler /mengeluarkan liur untuk menarik mangsanya(serangga). Karena begitu akrabnya dengan lingkungan keseharian penduduk, maka para pembatik mengabadikan hudungan tersebut dalam bentuk motif Manuk Drawes.




7. MERAK NGIBING
Motif ini diangkat dari kisah jaman Pendudukan Belanda. Untuk melepaskan belenggu penjajahan dari bumi pertiwi, rakyat bahu-membahu berperang melawan belanda. Strategi perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Indramayu adalah perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL Belanda sedang tidur lelap. Rakyat menyerang secara sembunyi-sembunyi dari hutan-hutan belukar sehingga Belanda tidak menduga adanya penyerangan. Peperangan dengan taktik gerilya ini banyak dimenangkan rakyat Indramayu.
Untuk meluapkan kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL Belanda, maka divisiualisasikan para pembatikan dalam motif merak ngibing.




8. PACAR CINA
Pacar adalah tnman yang berasal dari daratan Cina dengan karakteristik daunnya kecil, dengan bentuk pohon tidak begitu besar dengan bunganya bulat kecil-kecil. Fungsi dari daunnya yaitu untuk bahan kutek pemerah kuku. Banyak orang Belanda menaruh simpati pada wanita muda Indramayu Utara karena tangannya lentik dengan cat kuku berwarna merah, badannya kecil semampai dengan pakaian panjang dan berkebaya. Para pembatik melukiskan kebiasaan yang terjadi di masyarakat ini dalam motif Pacar Cina.

9. PERANG TEJA
Motif ini menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan serdadu Belanda yang terjadiu sepanjang pinggiran kali Cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan. Banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi penduduk pribumi terutama kaum lelaki. Bahkan terjadi penggeledahan ke rumah-rumah penduduk untuk mencari kapal-kapal milik pribumi, padahal kapal-kapal tersebut tersebut sudah dikumpulkan di Pulau Nila dengan alasan disana dilindungi oleh sesepuh Ki Singub yang sakti. Dengan strategi perang gerilya, penduduk menyerang Belanda di malam hari dan karena Belanda tidak menduga adanya serangan tersebut, maka banyak sekali serdadu belanda yang tewas. Akhirnya atasan serdadu Belanda memanggil prajurit yang lain meniupkan terompet. Dengan kemarahan yang membabi buta serdadu menyerang dan menyiksa warga pribumi bahkan tidak segan-segan memperkosa perempuan pribumi untuk mencari tahu keberadaan suami mereka. Atas dasar kejadian itu maka diciptakanlah motif batik Perang Teja.

10. PENTIL KUISTA
Disekitar Desa Babadan, Centigi dan Rambatan banyak terdapat pohon kuista, buahnya bulat seperti bola,kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis, biasanya dibuat sirup campolay dan rujak. Begitu digemarinya buah kuista ini hingga menjadi obyek bisnis yang menguntungkan pada masa itu. Untuk mengenang masa-masa keemasan buah tersebut,maka dibuatlah notif batik Pentil Kuista.




11.SAWAT PENTI KUISTA
Motif ini merupakan kombinasi antara gambar sawat dan pohon kuista yang banyak dijumpai peduduk dalam acara kenduri pada waktu itu. Sawat adalah mahkota penganten yang dipasang di kedua tangan diatas siku.kuista adalah sejenis pohon yang banyak tumbuh disekitar Desa Babadan, Centigi dan Rambatan, buahnya bulat seperti bola, kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis,biasanya dibuat sirup campolay dan rujak.


12.OBAR-ABIR
Diangkat dari kejadian ombak laut yang cukup besar pada saat angin kencang sehingga para pelaut berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dan akhirnya terdampar diPantai Tirtamaya yang dulu namanya pantai Balongan karena disana ditemukan balong yang gede, airnya cukup dingin padahal ditepi pantai. Di dalamnya banyak dijumpai biota laut antara lainnya binatang laut, rumput laut, karang laut dan lain sebagainya. Sampai kini balong tersebut masih tetap dipelihara, maka Desa tersebut dinamakan Desa Balongan, Desa Kilang Minyak.






13. SAWAT BISKUIT
Motif ini menggambarkan perpaduaan antara sawat dan biskuit yang cukup familiar dipergunakan pada acara tertetu di masyarakat. Sawat adalah makhota penganten yang dipasang pada kedua tangan diatas siku.Biskuit merupekan makanan/kue yang biasa dimakan sama orang Belanda dulu pada acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun rakyat Indramayu yang memakai pakaian adat / makhkota


sumber : batikindinesia.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar